---------- Selamat Datang ---------- Welkom ---------- Welcome ---------- Bienvenue ---------- Willkommen ---------- Aloha Mai ---------- Swaagatam ---------- Velkomin ---------- Benvenuto ---------- Wëllkomm ---------- Ulo Kumyn Denen Zhyna ---------- Dobro Pozhalovat' ---------- Bienvenidos ---------- Wilujeng Sumping ---------- Yin Dee ---------- Hosh Keldingiz ---------- Irashaimasu ---------- Sugeng Rawuh ---------- Pari Yegak ----------

Thursday, August 19, 2010

What People Said About ... (1)

Penulis
Prakata
Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore , ataupun Selamat Malam. Kapanpun dan dimanapun anda membaca tulisan ini.
Terima Kasih sudah mengunjungi Blog saya ini.

Dalam edisi pertama "What People Said About..." ini, penulis mengambil tema Demokrasi. Why Democracy?
Begini ceritanya, pada tanggal 17-18 Agustus 2010 kemarin ada sedikit perdebatan seru yang menghiasi beberapa media tanah air soal Presiden kita, yang disebut memberikan souvenir yang terlalu mencitrakan keluarga Cikeas (Keluarga Presiden.red) pada saat Upacara 17 Agustus di Istana.
Kebetulan pada saat itu Penulis berkesempatan hadir di Istana, uniknya penulis merasakan tidak ada yang aneh pada saat itu. Semua tampak berjalan seperti biasa sebagaimana mestinya tanpa ada pencitraan yang tidak wajar. Menurut Penulis, semua masih dalam koridor yang sangat wajar dalam kapasitas Presiden beserta keluarganya sebagai Tuan Rumah yang baik.
Nah, daripada membahas masalah souvenir tersebut yang penulis pikir terlalu lucu untuk diperdebatkan, lebih baik penulis mengangkat apa yang sebenarnya terdapat didalam salah satu souvenir tersebut. Yaitu salah satu buku tipis yang berisi Wawancara Khusus wartawan Jurnal Nasional dengan Agus Harimurti Yudhoyono, putra dari RI 1 Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono

Oke, this is the first edition of  "What People Said About" ....


what Agus Harimurti Yudhoyono said about our Democracy...

Agus Harimurti Yudhoyono
"Saya melihat Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perkembangannya luar biasa cepat jika dilihat dari lintasan sejarah kita. Tapi perlu diingat, demokrasi adalah alat, bukan tujuan. "It's not an end in itself". Tapi kita sering menganggap bahwa demokrasi adalah objective, tujuan. Padahal demokrasi kalau kita sikapi sebagai sebuah proses panjang adalah alat untuk tujuan akhir sebuah bangsa, yaitu prosperity (kemakmuran). Tapi perkembangan ini sangat wajar bagi sebuah bangsa yang sedang membangun, di negara manapun. Bahkan bagi negara yang sudah maju sekalipun tetap menghadapi tantangan dan persoalan dalam mengelola alam demokrasinya".
*disadur dari Jurnal Nasional, Wawancara Eksklusif Agus Harimurti Yudhoyono dengan Budi Winarno dan Koesworo Setiawan.




Pandangan Penulis
hmm...pemikiran yang sederhana, tapi sangat berisi, penjelasannya langsung mengena kepada tujuan yang dimaksud (untuk diterangkan.red). Kata-kata ini bagus untuk dibaca dan diketahui oleh mereka-mereka siapapun itu yang mengaku masih belajar tentang politik.
Sebuah pesan untuk mereka-mereka yang berteriak soal demokrasi, entah itu di dalam ruang rapat, tempat diskusi, di jalan-jalan, yang tanpa mereka sadari bahwa apakah mereka sebenarnya mengerti atau tidak tentang arti dari demokrasi itu sendiri. Yang kadang membuat mereka lupa jalan, dan membenarkan apapun yang mereka lakukan dengan alasan "demokrasi".


Salam Satu Jiwa, 
Penulis


* * * 

*Tulisan "What People Said About..." ini adalah awal atau rintisan dari tulisan-tulisan saya mengenai kata-kata dan pandangan tokoh-tokoh, orang-orang penting, pejabat, siapapun yang dikenal orang banyak secara luas, tentang apapun yang lagi happening di negara kita atau bahkan di negara tetangga yang nun jauh disana. Anyway, Siapapun itu yang menurut saya pantas omongannya untuk dikritisi, dikagumi, atau bahkan diikuti.

2 comments: