---------- Selamat Datang ---------- Welkom ---------- Welcome ---------- Bienvenue ---------- Willkommen ---------- Aloha Mai ---------- Swaagatam ---------- Velkomin ---------- Benvenuto ---------- Wëllkomm ---------- Ulo Kumyn Denen Zhyna ---------- Dobro Pozhalovat' ---------- Bienvenidos ---------- Wilujeng Sumping ---------- Yin Dee ---------- Hosh Keldingiz ---------- Irashaimasu ---------- Sugeng Rawuh ---------- Pari Yegak ----------

Thursday, August 19, 2010

Banyolan Agustusan - Merdeka !!! *

*) Banyolan ini dibuat saat penulis terjebak kemacetan Jakarta yang luar biasa. Semakin terinspirasi dengan membayangkan kapan kira-kira Kuala Lumpur digempur sm Tank Indonesia.
Disadur dari status Facebook saya tanggal 16-17 Agustus 2010
Apapun yang penulis tulis, rasakan dan keluhkan soal negara ini, Penulis Tetap Cinta Negara ini.
..
I Luph U Pull......Indonesia..!!!

I.
Kalo Saya Jadi Presiden :
angkat telepon, hubungi Panglima TNI, ngomong begini "Ndral, kan kita punya sukhoi, tolong besok pas saya upacara kamu bawa,trus kamu bom petronas sampe runtuh",
pasti kata Panglima : "Nyun Sewu Pak Pres...bukan ndak mau,tapi sukhoi kita gak ada pelurunya...",
Saya : "yasudah,tabrakin aj sekalian,ntar kita kredit lagi..."

II.
Presiden bertanya kepada Panglima : "he Pang, itu kenapa 3 aparat kita dtangkep malaysia??"
Panglima : "iya Pak...., abisnya setelah mereka nangkep nelayan malaysia, gantian mereka mancing ikan di pantai malaysia.."

III.
Seandainya Saya Presiden Season 3 :
Presiden ketemu sama Panglima pas mau upacara, "ehh,,elu Pang...gw bingung nii,,gmn y caranya byr malaysia takut sm kita....?.."
Panglima : "gampang pak, kita tulisin aj kapal perang kita 'Elpiji 3kg' pasti pd takut smw...."
*PS : Thx 4 Dewangga Aja Ngono atas idenya... :))

IV.
Seandainya Saya Presiden Season 4 :
seorang dubes malaysia bertanya ketika upacara : "pak cik,kenapa monas atasnya macam api dilapis emas?"
Saya : "yaa kalo diatasnya kite taroh elpiji 3kg, mau dilapis apa juga orang pade takut mau maen ke Indonesia..."

IV1/2.
Seandainya Saya Presiden Season 4 1/2 :
Dubes Malaysia kembali bertanya : "Pak Cik,terus kenapa di Negara ini banyak patung Panglima Sudirman?"
Saya : "yaaa....kalo patung nya Abu Bakar Ba'asyir,orang pikir saya teroris!!!"

V.
Seandainya Saya Presiden Final Season :
Menakertrans bertanya kpd saya : "Pak Pres, kenapa yaa...TKI kita selalu dianiaya di Luar Negeri...saya bingung sama solusinya.... :( "
Saya : "mulai besok, kita kirim aja SatPol PP sebagai ganti TKI..."

VI.
Seandainya saya Presiden Final AfterSeason (Sambungan dari Season 1):
Selesai Upacara, Presiden (Y) menghubungi Panglima TNI,
Y : "halo,Ndral.."
P : "iyaaa... Pak ?"
Y : "lho? ko kamu masih idup?tugas yang saya kasih kemarin gimana???"
P : "nyun sewu Pak Pres, ternyata sukhoi kita juga ga ada bensinnya.."
Y : "haduhh,yasuda!...besok ingetin saya kredit Jendral baru..!"





* * *



Pesan Penulis :
Bangsa ini sudah mulai berubah menjadi bangsa yang penakut, pengecut, & pecundang. Daripada cuman ngurusin koruptor yang bak jamur di musim hujan, Jalanan yang berlubang sampe hari raya kambing, ato nangkepin orang yang malingin ayam karena laper, demo mahasiswa yg tak jelas apa tujuannya, bahkan artis yang mulai rebutan jadi bupati ato camat. Mending mereka-mereka itu suruh perang lawan malaysia.
Mari kita kirim Artis-artis sinetron, mahasiswa doyan demo & rekan-rekan Satpol PP ke medan tempur. Biar dimakan cacing sampe habis. !!!

MERDEKA !!!

hahahaha ^^



* * *



Catatan Penulis :
Sering dikatakan bahwa tertawa itu sehat. Bahkan tertawa adalah obat paling mujarab. Karena ia memiliki kekuatan penyembuhan. Ia mampu mengendurkan urat-urat syaraf kita yang terlanjur tegang lantaran tuntutan kerja yang teramat tinggi. Mungkin ini benar. Tapi benar juga bahwa, sekalipun kita senang tertawa, kita tidak ingin ditertawakan.
Meluangkan waktu sepetak untuk ruang privasi guna merenungi makna kehidupan lewat jalinan humor adalah tujuan dari catatan ini. Inilah cara saya menertawakan dunia, menertawakan orang lain dan ... diri sendiri!
So ... sudahkah anda tertawa hari ini?
Ini negara paling demokratis sedunia. Jangankan tertawa, bikin kericuhan dan mengamuk di gedung parlemen pun oke, korupsi blak-blakan ayo, memberangus kebenaran monggo...
Selamat tertawa...semoga dengan tertawa, tidak ada orang lain yang berani menertawakan kita. Jika ada yang coba-coba, don't worry be happy.
Satu pesan saya ... jangan tertawa sendirian di tengah jalan ...

Peringatan Penulis :
Dalam banyolan saya ini dan yang berikut-berikutnya, banyak menyangkut nama orang atau profesi, bahkan agama. Oleh karena itu, penulis mohon maaf jika terpaksa ada yang tersinggung bagi yang merasa tersindir. Tapi tetap saja, itu adalah humor. So, nggak ada alasan buat kita saling tersinggung. Intinya, yang suka silahkan baca, yang gak suka ya jangan dibaca. OK...?!

buat para kritikus, selow aja sob...coz, kata Benjamin Franklin "Pengkritik kita adalah teman kita. Mereka menunjukkan kesalahan kita" hahaha


* * *



"Merah Putih tidak pernah salah, yang salah hanya orang-orang yang berkhianat terhadapnya" 
(Eurico Barrios Goners Guterres)




Salam,

Penulis

No comments:

Post a Comment