---------- Selamat Datang ---------- Welkom ---------- Welcome ---------- Bienvenue ---------- Willkommen ---------- Aloha Mai ---------- Swaagatam ---------- Velkomin ---------- Benvenuto ---------- Wëllkomm ---------- Ulo Kumyn Denen Zhyna ---------- Dobro Pozhalovat' ---------- Bienvenidos ---------- Wilujeng Sumping ---------- Yin Dee ---------- Hosh Keldingiz ---------- Irashaimasu ---------- Sugeng Rawuh ---------- Pari Yegak ----------

Wednesday, February 24, 2010

Muda, Idealisme, dan Kehidupan, atau Mati

Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: “dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasakan kedukaan”. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda mati. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai ini. Kalau kita telah kehilangan itu maka absurdlah hidup kita. (Catatan Harian SHG, 16 Desember 1961)

Dan berbahagialah mereka yang mati muda, karena mereka yang mati muda belum sempat kehilangan idealisme mereka. Mereka yang mati muda akan tetap muda selamanya. (Catatan Harian SHG)

“Karena idealisme adalah barang termewah yang mampu dimiliki oleh generasi muda. Berbahagialah mereka yang pernah muda, yang pernah merasakannya, dan mempertahankannya”. (Catatan Harian TYW, Suatu Hari di Awal Tahun 2008)




*Tulisan ini memiliki kaitan dengan tulisan lainnya : "Pemilihan KaHim Menjadi Cerminan Keburukan Bersama"

No comments:

Post a Comment